Pantang Menyerah
Mengawali sebuah pelayanan perintisan di suatu desa, yang tadinya dipikir mudah dan gampang. Ternyata kendalanya banyak sekali. Bahkan beberapa kali harus dipanggil pemerintah desa untuk kejelasan apa yang dilakukan. Awalnya adalah ada pembicaraan warga, bahwa mereka akan memeluk agama Kristen apabila ada tempat ibadah. Oleh karena pertolongan Tuhan melalui Lembaga PID, maka bisa berdiri tempat ibadah. Bahkan ketika mendirikan juga bergotong royong seluruh warga, tidak ada yang terkecuali. Hanya, setelah tempat ibadah jadi, tantangan beruntun datang. Ditegaskan Pdt. Agus bahwa itu bukan gereja, tetapi tempat ibadah saja. Kalau membangun gedung gereja harus memenuhi persyaratan tertentu yang disahkan pemerintah.
Mengunjungi Hamba Tuhan Lereng Bromo
Berkunjung ke seorang hamba Tuhan yang melayani di pedesaan khususnya hamba Tuhan yang melayani puluhan tahun di bawah lereng Gunung Bromo, Jawa Timur bernama Pdt. Sugeng, memberi berkat tersendiri bagi anggota PID. Hamba Tuhan yang konsisten dalam sikap ini seakan memberi pemaparan bagaimana lika-liku pelayanan di pedesaan yang tantangannya tanpa ada akhirnya. Pdt. Sugeng sendiri adalah satu dari beberapa hamba Tuhan yang mendapatkan dukungan dana setiap bulan dari PID.
Perlu Menyiapkan Sembako Lagi
Sebenarnya tidak lama berselang dari pemberian sembako kepada beberapa hamba Tuhan yang ada di Kediri serta Blitar berlangsung, namun karena rekan hamba Tuhan PID cukup banyak, maka tentu perlu perhatian lagi untuk daerah-daerah yang berada di pelosok pedesaan. Fokus pemberian sembako kepada para hamba Tuhan pedesaan itu dilakukan di daerah Blitar bagian selatan, tepatnya di daerah kecamatan Panggungrejo. Menuju ke daerah Panggungrejo dari arah Malang memang lebih dekat melalui jalan tengah. Namun begitu, jalan yang sebenarnya tidak terlalu lama diperbaiki kini nampaknya sudah mulai rusak kembali. Maklum, tanah sepanjang wilayah itu tanah bergerak. Makanya menuju ke sebuah gereja yang dijadikan tempat berkumpulnya para hamba Tuhan pedesaan itu memakan waktu yang cukup lama.
Tetap PI di Tengah Pandemi
Di tengah-tengah pandemi yang cukup menakutkan itu bukan berarti menghentikan semua kegiatan yang bersifat rohani atau pelayanan seperti yang dilakukan oleh hamba Tuhan yang selama ini mendapat dukungan dari PID yang berada di Sulawesi Tengah yaitu Pdt. Yanto. Pak Yanto, begitu biasa ia dipanggil, terus saja melakukan pendekatan kepada orang-orang pedalaman dari antara Suku Wana di Sulawesi tengah. Tentu saja Pdt. Yanto selain melakukan pembinaan kepada mereka yang sudah menyerahkan diri kepada Kristus, juga terus melakukan penjangkauan dengan tempat-tempat baru
Sebagai Orang Istimewa
Rekan-rekan pelayanan Lembaga Pelayanan Iman & Doa (PID) di dalam memperluas Kerajaan Allah di Banyuwangi terhitung memang tidak sedikit, paling tidak ada 40 hamba Tuhan dengan berbeda denominasi gereja. Artinya, berarti ada 40 gereja yang kesemuanya tersebar di wilayah pedesaan di Banyuwangi. Mereka adalah para hamba Tuhan sebagai perintis yang secara jumlah masih sangat sedikit anggota jemaat yang dilayaninya. Kalau dihitung per gereja kebanyakan mereka melayani dengan jumlah tidak sampai 50 kepala keluarga. Tapi jangan langsung mengkalkulasi per keluarga berapa. Karena tidak sedikit dari keluarga-keluarga yang ada itu dalam sebuah keluarga belum tentu semuanya percaya kepada Kristus.
Copyright © 2021 PID MEDIA Rights Reserved.