Menikmati Kebaikan Tuhan

Menikmati Kebaikan Tuhan

Menikmati Kebaikan Tuhan

Kesaksian Bapak Pdt. Suwandi yang merasakan kebaikan Tuhan: Saya ingin bersaksi tentang kebaikan Tuhan Yesus dalam kehidupan saya secara pribadi. Secara khusus, saya ingin bersaksi mengenai kelahiran anak saya yang ke 3. Istri saya sudah 2 kali melahirkan secara Caesar, dan anak yang ke 3 kehamilannya sungguh tidak diketahui oleh kami. Istri pada waktu yang lalu pernah mengalami kecelakaan dan dibahu mengalami kepatahan tulang beberapa tahun yang lewat hingga dioperasi.  Ter-nyata efeknya dirasakan kemudian di mana ada keluhan yang dirasakan oleh istri saya, sehingga dokter mengatakan supaya pen segera diambil dan dilakukan operasi pengambilan pen yang dipasang di bahunya. Akhirnya saya dan itri menyetujui dan sepakat dilakukannya operasi pengangkatan pen.

Singkat cerita, operasi tersebut berjalan dengan lancar dan istri saya dinyatakan boleh pulang. Tapi setelah keluar dari rumah sakit, istri saya bukan semakin membaik, melainkan semakin lemah dan tidak sehat. Kamipun akhirnya periksa kembali ke dokter dan dinyatakan positif hamil. Pemikiran kami berarti pada waktu operasi pengangkatan pen istri posisi sedang hamil dan otomatis sudah kena obat bius. Kami sangat kuatir dan kepikiran karena setelah saya mencari-cari informasi di handphone saya bahwa apabila sedang hamil dan terkena obat bius bisa memiliki efek atau ada akibat yang akan dialami oleh bayi. Efeknya dari anak di kandungan bisa meninggal, atau pada waktu lahir bisa cacat, dan kemungkinan bisa idiot. Saya dan istri sungguh menyerahkan anak yang di dalam kandungan kepada Tuhan, kami sungguh berserah kepada Tuhan. Puji nama Tuhan setelah waktunya untuk melahirkan tiba dan anak ke 3 harus dilahirkan di sebuah ruman sakit, anak saya yang ke 3 bisa lahir dengan baik tanpa kekurangan suatu apapun. Kami beri nama Azaria dan sekarang sudah kelas 5 SD, bertumbuh dengan baik seperti anak-anak pada umumnya. Kami yakin dan percaya semuanya yang kami alami adalah kebaikan dan kemurahan Tuhan Yesus saja.