Kebimbangan Membawa Keputus Asaan

Kebimbangan Membawa Keputus Asaan

Cobaan yang menimpa pak Kardi memang berat. Setelah istrinya dipanggil Tuhan di usia muda, dirinya harus membesarkan dua putrinya. Pertama di Sekolah Dasar kelas 2, yang adiknya masih TK B. Jadi butuh perhatian lebih. Beruntung tetangganya mau menolong menjaga. Ya walaupun tetangga itu sifatnya menolong dirinya, tetapi setiap dia menerima bayaran setiap bulan, pasti diberikan kepada tetangga tersebut. Prinsipnya asal kedua anaknya merasa nyaman dengan tetangga tersebut.

Pak Kardi tahu bahwa tetangganya itu sampai meninggalkan pekerjaannya, karena menjaga anaknya. Itulah yang menyebabkan Pak Kardi memberi yang pantas, supaya paling tidak bisa membantu untuk kebutuhan utamanya. Setelah istrinya tidak ada, sepeda motor yang dipakai kerja, dipinjam tetangganya, malah kecelakaan dan rusak berat. Pak Kardi harus mengurus kendaraan itu di kantor polisi. Kerusakannya cukup parah dan tidak mungkin minta ganti rudi ke tetangganya tadi.

Belum selesai persoalan sebelumnya, ia menerima kabar anak sulungnya, mengalami keracunan di sekolah dengan beberapa anak lainnya sehingga harus dirawat di rumah sakit. Beruntung pimpinan di tempat kerjanya mengerti keadaannya, sehingga pak Kardi diberi cuti selama anaknya sakit.

Hatinya lelah, fisiknya capek. Namun, jujur bahwa program rohani yang setiap hari di radio yang tidak pernah dimatikan itu memberi kekuatan padanya. Lagu pujian, renungan, 24 jam bisa didengarkan, kapan saja untuk menghibur hatinya. Jikalau dirinya kuat menghadapi cobaan-cobaan itu, memang hanya anugerah saja. Itu yang ia rasakan. Ketika sudah merasa lelah, hatinya mulai kendor, renungan itu kembali  mengisi relung hatinya, sehingga kuat kembali. Pak Kardi mengahiri kesaksiannya. (Kardi-Jogyakarta)