DARI MEJA FOLLOW-UP

“Agak sulit saya bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup saya. Anak saya yang saya harapkan bisa menjadi tempat bernaung ketika saya tua dan rapuh, ternyata malah bermasalah dengan suaminya, dan sekarang berpisah. Oleh sekarang putri saya pergi entah ke mana, dan akhirnya kami juga diusir dari rumah itu. Sulit membayangkan bagaimana hidup saya berantakan demikian pak Pdt. Tolong doakan kami, sementara sekarang ada orang baik menampung di rumahnya. Tetapi sampai kapan? Saya berserah pada Tuhan pak. Doakan kami” (rasi purwarejo)
“Saya sekarang sudah berumur 77 tahun bapak pdt. Tetapi saya dikaruniai tubuh yang sehat. Saya masih ikut terlibat dalam pelayanan. Terima kasih untuk firman Tuhan yang bisa saya dengar seminggu sekali. Dan itu sangat menghibur dan menguatkan saya dan keluarga anak saya. Saya tidak bisa membalas bapak pdt. Saya hanya bisa mendoakan Tuhan memakai dengan heran. (Ibu Pratomo-Yogyakarta)
“Pak pdt. Bener sekali firman Tunan yang bapak sampaikan hari Minggu kemarin melalui Radio yang saya dengar. Tidak ada di dunia ini yang benar-benar adil. Hampir saja saya tertipu oleh kata-kata manis dari seseorang. Tadinya sasya tertarik, tapi saya ingat nasihat bapak melalui radio, bahwa jangan mudah tergiur oleh janji manis manusia. Dan benar orang yang menilpun say aitu penipu”. (Mistanii- Magelang)
“Saya adalah beragama Islam. Saya senang mendengarkan ceramah bapak melalui Youtube. Bapa senantiasa mengurai kitab sendiri, tidak pernah menyinggu kitab agama lain. Ternyata banyak pengajaran bagus yang boleh saya serap. (Sukardi – Pati...)