KESAKSIAN PENDENGAR

KESAKSIAN PENDENGAR

BERUJUNG MENJADI  ORANG PERCAYA     

Perjalanan dari Jakarta ke Bandung itu memang sudah terjadi 30 tahunan yang lalu. Tetapi itulah awal Pak Sapto, demikian panggilan bapak tersebut, mulai mengenal Yesus Kristus. Sepanjang perjalanan kendaraan yang ditumpanginya memang sudah ada tanda-tanda yang kurang beres. Ia sendiri sebetulanya dalam hatinya sudah ada firasat bahwa kalau tidak segera diperbaiki, bisa jadi mobil itu akan mengalami kecelakaan. Namun, karena ia punya kepentingan untuk segera sampai ke Bandung itu cukup mendesak maka Pak Sapto hanya berharap supaya bisa selamat sampai di Bandung.

 Ternyata memang benar bahwa kendaraan yang ditumpanginya itu setirannya seperti kehilangan kendali. Roda depan mobil tersebut tidak bisa dikendalikan oleh sopir, sementara saat itu kecepatan cukup tinggi. Akibatnya walaupun sudah direm tetap saja mobil itu tidak bisa terkendali dan akhirnya kendaraan terjun ke jurang di daerah Puncak. Saat kejadian Pak Sapto mendengar seorang anak berteriak: “Tuhan Yesus, tolong papa dan saya,” dengan keras.

 Mendengar teriakan tersebut kok sontak saja Pak Sapto otomatis menirukan teriakan anak kecil tersebut. “Tuhan Yesus tolong saya juga,” demikian teriak Pak Sapto reflek. Semua yang ada di dalam mobil itu  saling menjerit, dengan suasana yang penuh kepanikan. Pak Sapto sudah memejamkan matanya, harapan untuk hidup tidak ada, karena di bawah ternyata banyak batu-batu berserakan. Hal itu bisa dirasakan saat mobil bebera kali terguling terasa membentur sesuatu. Dan pada akhirnya kendaraan yang kami tumpangi itu berhanti. 

 Semua orang yang berada di dalam mobil yang membawa penumpang cukup penuh itu terdiam. Tetapi yang mengherankan anak yang tadi meneriakkan minta tolong dengan menyebut Tuhan Yesus itu bersama laki-laki yangadalah bapaknya itu keluar. Dan tidak lama Pak Sapto juga mengikuti  keluar dari mobil. Kemudian Pak Sapto segera mendahului bapak dan anak itu untuk menaiki sebuah tebing, dan tanpa menyapa satu dengan yang lain. Bahkan sampai ke atas tebing di mana merayap hingga ke jalan raya dan akhirnya sama-sama menunggu kendaraan lain, seolah-olah tidak terjadi sesuatu. 

 Namun yang ada di dalam mobil umum itu Pak Sapto tidak lagi melihat bapak dan anak tadi. Sementara itu banyak orang mulai berdatangan dan berusaha untuk turun ke bawah tebing guna memberi pertolongan. Entahlah ketika itu dirinya hanya takut untuk dijadikan saksi dalam urusan seperti itu.

 Sejak itu Pak Sapto mencari siapakah Yesus yang diucapkan oleh anak waktu kecelakaan itu terjadi. Dan di Jakarta tentu saja tidak sulit untuk mencari gelombang radio yang menyirkan program-program kekristenan. Dan Pak Sapto tidak lupa menjelaskan kepada istrinya hal ajaib yang telah dialaminya selama perjalanan ke Bandung. Nampaknya istrinya malah merasa senang kalau dirinya diajak ke gereja. Karena ternyata kakek dari sang istri dulunya adalah orang yang mengabdi kepada Yesus. Pada akhirnya Pak Sapto mengajak keluarganya menjadi orang Kristen dan beribadah di gereja.