KESAKSIAN PENDENGAR (Berdoa dalam Nama Tuhan Yesus dan Mujarab)

Walaupun bukan orang Kristen namun Pak Rosidi bersama keluarga senang mendengarkan ceramah-ceramah pendeta dari sebuah pemancar radio Kristen yang bisa ditangkap di tempatnyanya. Setiap pagi sebelum ia berangkat kerja, Pak Rosidi secara rutin memutar gelombang radio tersebut, karena ceramah itu diputarnya ketika pagi hari. Jika pagi tidak diputar, maka akan diulangi pukul 21.00 malam hari ketika akan istirahat. Memang diakui walaupun dirinya bukan orang Kristen namun ia merasa bahwa ceramah yang diambil dari Kitab Suci Kristen itu sangat menguatkan dan membuat pencerahan di dalam kehidupan pribadinya.
Pagi itu Pak Rosidi entah bagaimana tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, kepalanya terasa berputar, dadanya seperti ditusuk jarum. Begitu nyeri dan sakit dirasakannya, hingga sulit bernapas. Radio itu belum memutar ceramah pendeta, ia ingin sekali didoakan oleh pendeta itu, tetapi bagaimana caranya, mau menelpon ke radio yang menyiarkan, nomor HP yang selalu diberi tahu sebelum acara selesai khususnya pada penutupan acara tidak pernah dicatatnya. Akhirnya Pak Rosidi, berdoa sendiri sebisanya. Pak Rosidi langsung meminta kepada Tuhan Yesus begini, “Tuhan Yesus, dada saya sakit, saya tidak bisa bernafas, kepala saya rasanya berputar, saya ingin disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Engkau tahu saya sekeluarga percaya kepada-Mu. Amin.”
Pak Rosidi melipat tangannya, dengan harapan, siapa tahu dirinya terakhir kalinya di dunia ini. Namun, ketika ia memenjamkan matanya, kepala yang serasa berputar kencang itu pelan-pelan mulai mereda, demikian juga dadanya yang nyeri itu pelan-pelan bersamaan dengan sakit kepalanya juga mereda, akibatnya ia bisa bernafas lancar, tidak seperti ketika nyeri sebelumnya yang sempat tersengal-sengal. Bersamaan dengan lancarnya bernafas, maka dirinya mulai pulih seperti sedia kala. Ia bangun, dan kembali duduk di meja tamu rumahnya bersama istri mendengarkan ceramah Kristen tersebut.
“Bu Minggu nanti kita ke gereja ya?” demikian kata Pak Rosidi.
Mendengar ajakan Pak Rosidi tersebut sontak istrinya terkejut. Istrinya memandangnya lama ke wajah suaminya tanpa berkedip, dengan mulut ternganga, keheranan. Nampak kaget mendengar ajakan Pak Rosidi, suami yang sangat dicintainya tersebut. Namun, tanpa mempedulikan cermah itu. Pak Rosidi menerangkan kepada istrinya apa yang terjadi di pagi itu. Mendengar kesaksian pak Rosidi tersebut akhirnya sang istri, wajahnya berubah ceria.
“Aku nurut pak,” demikian kata Ibu Rosidi pelan.
Tidak terasa acara ceramah kristiani itu sudah berakhir, dan Pak Rosidi bahagia sekali karena istrinya mau diajak pada Minggu nanti untuk bersama-sama menemani dirinya ke gereja untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Doa dalam nama Tuhan Yesus memang mujarab. (Rosidi, Ngadheman-Jepara).