INJIL HARUS DIDENGAR OLEH SEBANYAK MUNGKIN ORANG

INJIL HARUS DIDENGAR OLEH SEBANYAK MUNGKIN ORANG
INJIL HARUS DIDENGAR OLEH SEBANYAK MUNGKIN ORANG

Mempertahankan prinsip-prinsip awal dalam dunia penginjilan bukanlah hal mudah. Berbagai pengaruh dalam dunia pelayanan bisa saja membawa perubahan yang menggerus tekad awal untuk membawa orang kepada Kristus. Kitab Wahyu 3 khususnya peringatan kepada Jemaat Laodikia yang disebut sebagai jemaat suam-suam kuku menjadi bukti bahwa perubahan bisa saja menimpa pelayanan siapa saja. Pengaruh itu bisa dalam bentuk kenyamanan dalam pelayanan. 

Seorang hamba Tuhan pernah berkata, jika suatu pelayanan sudah mencapai titik nyaman, maka visi dan misi  memberitakan barita Injil bisa menjadi kendor. Kebanyakan lebih mengurus yang ada di dalam pelayanan itu sendiri dari pada mengurus bagaimana Injil bisa di dengar sebanyak mungkin orang. 

Menjaga diri untuk tetap mengingat dengan komitmen awal maka Lembaga Pelayanan Iman & Doa (PID) tidak ingin terjebak dalam rutinitas yang masuk ke area nyaman tadi.  Berita Injil harus dikumandangkan, dengan membuka pelayanan di media, karena memang sejak awal panggilan PID melalui media yaitu, dimulai dengan radio kemudian mengikuti arus informasi hingga merambah melalui Youtube, Facebook, Whatsapp. Tentu saja radio pemancar akan terus dipertahankan, dengan menambah kerjasama dengan berbagai radio lokal di Indonesia. Tujuannya supaya tetap bisa menjangkau sampai ke pelosok desa.

Makanya dalam perjalanan langsung kepada pendengar Tim PID selalu menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan ke berbagai radio lokal seperti yang baru dilakukan di sebuah radio lokal yang dikelola oleh sebuah gereja. Jangkauannya memang tidak jauh, tapi tentu saja cukup efektif untuk menjangkau banyak orang. Pengelolanya adalah Bapak Eko. Dalam perbincangan dengan pengelola radio tersebut terus berusaha untuk mengurus ijin resmi.  Sementara ini radio yang dikelolanya masih sebatas uji coba dan terus berbenah. Lembaga PID mengusahakan untuk membuka kerja sama, sehingga produksi pprogam-progam penginjilannya bisa disiarkan di radio ini.

Kunjungan kepada radio cukup efektif untuk terus menjaga keberlangsungan siaran dari Lembaga PID. Seperti ketika berkunjung ke pendengar dari Karanganyar. Beberapa  pendengar yang ada di Karanganyar Jawa Tengah adalah pendengar setia dari Radio Rasinda. Mereka berkumpul ketika team PID datang, mereka memberikan masukan-masukan yang sangat berarti. Mereka sangat terkesan oleh renungan-renungan dari produksi PID, ada seorang ibu yang berkepercayaan lain, yang sangat senang mendengarkan Program Wanita untuk wanita.

Mereka sangat terkesan oleh renungan-renungan dari program produksi PID. Beberapa pendengar sangat diberkati oleh karena mendengar siaran radio dari PID. Seperti ada seorang ibu yang berkepercayaan lain yang merasa senang mendengarkan Program Wanita untuk Wanita. Menurutnya banyak pelajaran yang bisa didapat. Makanya ibu tersebut terus setia mendengarkannya. Demikian juga ada pendengar yang sudah 10 tahun tidak ke gereja, ketika mendengarkan program bahasa Jawa yang setiap pagi di dengarkan, digerakkan untuk kembali untuk setia kembali beribadah dengan jemaat lainnya di gereja.

Memang menjadi penghiburan tersendiri ketika program-program yang dibuat oleh PID menjadi berguna bagi banyak orang, termasuk bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Kenyataannya program PID  bukan hanya didengarkan oleh mereka umat Kristen saja, tetapi salah satu saudara yang tinggal di pinggiran wilayah Pati Jawa tengah juga bisa mendengarkannya. Karena di daerah tersebut radio lokal memutar program PID pagi-pagi buta maka  beberapa pendengar merasa diberkati oleh ’ceramah’ dalam bahasa Jawa. Menurut mereka, mendengarkan siaran bahasa Jawa dari PID sangat membawa kesejukan dan damai. Makanya mereka tetap setiap menunggu program ‘ceramah’ tersebut.

Itulah sekelumit kegiatan PID dalam memenuhi panggilan untuk tetap memberitakan Injil dan berusaha sebanyak mungkin orang bisa mendengarkan Injil.