RUANG KESAKSIAN PENDENGAR (TERIMA KASIH PENDETA PUDJIANTO)

Bapak Fajri yang mengaku dari sebuah desa di Purwokerta bagian Selatan yang lokasi rumahnya masih butuh waktu dua jam dari Kota Purwokerta menelpon. Dalam telponnya ia menyaksikan bahwa di tempatnya tidak ada gereja. Sudah lama sebenarnya pak Fajri mendengarkan renungan-renungan dalam bahasa Jawa dari Pendeta Pudjianto melalui Radio Wijaya. Walaupun waktu itu pak Fajri bukan orang Kristen namun dirinya senang mendengarkan. Namun, rupanya di Radio Wijaya tidak diteruskan lagi. Sehingga lama ia tidak bisa mendengarkan ada rasa rindu mendengar berita yang membuat hati tentram.
“Saya merasa hati saya gersang pak,” demikian katanya melalui telepon.
Waktu itu seperti saran bapak, saya harus mencari gereja supaya saya bisa mendengar. Akhirnya setelah bersusah payah akhirnya bisa mendapatkan gereja di pinggiran kota Purwakerto. “Itulah pertama kali saya ke gereja,” kenangnya. “Saya disambut hangat, dan saya mendengarkan langsung pujian dan juga firman Tuhan saat itu. Air mata saya tidak bisa dibendung meleleh. Ada rasa damai yang tidak bisa saya ungkapkan waktu itu,” sambungnya.
Saya banyak tahu ajaran Kristen karena ceramah pak Pdt. Pudjianto di radio, sehingga ketika saya banyak ditanya, oleh para pengurus gereja dan pak pendetanya saya bisa menjawab dengan lancar. Dan betapa senangnya ketika pihak gereja punya rencana mau mengadakan doa di rumah.
“Semoga tidak ada masalah dengan para tetangga pak,” demikian doa dan aharapannya di sela-sela teleponnya tersebut.
Saya sekarang sudah bisa menemukan ceramah-ceramah bapak atau kkotbah bapak di Youtube. Kalau saya tulis Babaring Katresnan Sejati, maka sudah tersedia, tinggal saya pilih nomor berapa. Terima kasih pak Pudji, sudah mengenalkan saya dengan Tuhan Yesus, saya rindu kiranya Tuhan mengabulkan permintaan saya, bertemu dengan bapak. Kalau ada pelayanan di Purwakerta kasih tahu saya ya pak? (Desa Berkoh - Purwokerto)