PERTEMUAN HAMBA TUHAN PEDESAAN MAGETAN
Kami biasa menyebut “satelit” untuk menyebutkan sebuah kelompok di berbagai daerah untuk memudahkan penggunaannya. Satelit menunjuk kepada sebuah lokasi atau daerah. Demikian juga dalam penyebutan kelompok-kelompok hamba Tuhan di beberapa daerah dengan menyebut satelit dengan daerahnya. Biasanya mereka memiliki koordinator masing-masing. Ada satelit Temanggung, Satelit Karanganyar, Solo, satelit Cilacap, satelit Banyuwangi dan seterusnya.
Kelompok-kelompok hamba Tuhan biasanya menolong PID untuk memantau siaran radio yang menyiarkan program produksi PID. Makanya berhubungan dengan hal tersebut di daerah-daerah tersebut biasanya PID sudah bekerja sama dengan radio-radio lokal. Tujuan PID jelas bahwa semakin banyak orang mendengar firman Tuhan melalui radio dan datang kepada Tuhan yang diharapkan bisa membantu gereja-gereja yang ada di daerah itu dalam meneguhkan, dan juga memperluas Kerajaan Allah.
Bulan Januari 2022 yang lalu Satelit Magetan mengadakan pertemuan yang hadir dibatasi hanya 10 hamba Tuhan saja. Walaupun pada akhirnya berkumpul sebanyak 18 hamba Tuhan. Mereka adalah pendengar setia setiap pagi yang disiarkan di Radio Sanjaya Magetan. Selain itu untuk radio di daerah Magetan ini juga siarannya bisa diakses melalui internet secara online, Sanjaya Magetan FM. Makanya dengan memberi dua pilihan untuk mengakses tersebut yaitu melalui siaran udara dan secara online. Program PID memiliki kesempatan menyiarkan pukul 5.30- 6.00. Bisa diakses dari mana saja. Kecuali di daerah Ngawi, Madiun, bisa didengarkan dengan jelas tanpa halangan.
Datang dan mengikuti pertemuan para hamba Tuhan di pedesaan ini banyak manfaatnya. Yaitu kita bisa mendengarkan feedback berupa tanggapan dari kegiatan para pendengar. Banyak berkat yang bisa didapatkan. Contoh saja seperti yang mereka sampaikan bahwa dengan mendengarkan renungan-renungan itu mereka merasakan kekuatan di dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang semakin berat seperti sekarang ini.
Contohnya seorang ibu yang bercerita tentang putrinya yang sudah dilamar oleh seorang pemuda. Pemuda itu kebetulan berkepercayaan lain. Pemuda itu sudah sepakat dia akan menjadi orang percaya untuk bisa menikahi putrinya. Namun, betapa terkejutnya, ketika satu hari sebelum hari “H”, pemuda itu tidak mau menjadi Kristen, dan meminta supaya menikah dengan cara kepercayaannya. Sudah tentu membuat situasi menjadi kacau. Bagaimana tidak? undangan sudah disebar di mana-mana dan tinggal pelaksaan esok harinya. Tetapi ibu
dan keluarganya memang lebih baik membatalkannya. Pernikahan akhirnya dibatalkan, dan acara tersebut diganti dengan acara syukuran saja. Ibu dan keluarga itu tetap tegar dan kuat karena mendasari hidupnya dengan firman Tuhan yang selalu didengar setiap hari. Di samping juga teman-teman gereja dan gembalanya memberikan dorongan dan hiburan supaya tetap kuat serta tidak lupa memendoakan.
Oleh karena imannya yang teguh tersebut rupanya Tuhan tidak tinggal diam. Dia bertindak dengan memberikan belas kasihNya kepada ibu tersebut. Putrinya berkenalan dengan seorang pemuda yang justru memiliki kerohanian dan iman yang teguh kepada Tuhan. Dan pemuda tersebut menyuntingnya sampai akhirnya mereka menikah. Dari situlah bagaimana Tuhan berkarya dengan memberikan ganti pemuda yang bukan hanya pemuda Kristen, tapi lebih dari itu pemuda tersebut memiliki iman yang kuat. Karena bagaimanapun suami nantinya yang akan menjadi pemimpin termasuk dalam soal iman keluarga. Betapa team PID merasa dikuatkan dan didorong untuk terus melakukan pelayanan melalui media itu. Karena pelayanan tersebut memiliki dampak yang luar biasa.
Dan sebenarnya masih banyak kesan dan kesaksian berkaitan dengan kekuatan yang didapat oleh karena mendengar Firman Tuhan melalui media elektronik. Baik melalui radio yang disiarkan lewat udara maupun secara online.