RUANG KESAKSIAN PENDENGAR (MENINGGALKAN KEPERCAYAAN LAMA)

MENINGGALKAN KEPERCAYAAN LAMA
Pertemuan dengan Pak Slamet di Sukareja, masuk wilayah Cilacap memang tidak disengaja. Namun justru pertemuan tersebut malah mendapatkan berkat yang luar biasa yaitu kesaksian hidup yang luar biasa. Apakah itu? Kisah bagaimana Bapak Slamet itu mengenal juru selamat Tuhan Yesus Kristus. Menurut pengakuan Pak Slamet, begitu ia biasa dipanggil, dirinya tidak pernah mengenyam pendidikan formal yang level tinggi. Ia hanya mengenyam pendidikan non formal keagamaan yang setingkat dengan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengan Atas. Tentu saja pendidikan tersebut pengajarannya lebih banyak mengajarkan tentang kepercayaan dari agama sekolah tersebut. Otomatis dengan sendirinya dirinya lebih menekuni sampai akhirnya ia menyelesaikan tingkat pendidika keagaman tersebut. Begitu juga ia menyelesaikan lagi semacam sekolah khusus selama beberapa tahun untuk memperkuat apa yang sedang didalaminya.
Suatu hari ia berkunjung ke seorang teman baiknya. Dan ketika tiba di rumah temannya tersebut temannya itu malah memberitahukan sebuah ceramah yang menurutnya sangat menyejukan walaupun dari segi keyakinan agama sangat berbeda. Ceramah tersebut adalah ceramah agama Kristen dari sebuah radio lokal di daerahnya.
Karena penasaran Pak Slamet mencoba untuk mencari-cari sendiri program siaran ceramah agama Kristen tersebit di gelombang sebuah radio di rumahnya. Pak Slamet ingat betul dengan jam seperti yang diberitahukan temannya tentang siaran radio tersebut. Awalnya ada perasaan tidak enak, dan merasa aneh saja karena selama ini dirinya tidak pernah mendengarkan ceramah agama lain dari pada keyakinannya sendiri.
Sebenarnya secara umum isinya banyak hal yang mirip dengan ajaran dalam benaknya, seperti masalah hubungan dengan sesama, menghormati orang tua, ajarannya sama. Dan bedanya adalah cara penyampaian yang tidak ada habis-habisnya dengan tema-tema yang segar, tema yang berbeda-beda, digali dari kitab suci sang penceramah. Juga tidak pernah menyinggung kepercayaan lain. Terlebih penekannya adalah mengasihi, tidak terbatas pada orang-orang Kristen saja, tetapi juga semua yang disebut manusia apapun kepercayaan dan sukunya mendapat tempat untuk diperhatikan. Membangun persahabatan itu lebih utama dari pada membangun permusuhan yang membuat tidak damai di hati. Ajaran itu bagus sekali. Melalui hal tersebut Pak Slamet hampir tiap hari ketagihan untuk mendengarkannya.
Dia teringat akan tetangganya yang sebenarnya sudah lama tidak disukai oleh Pak Slamet dan kebetulan tetangganya tersebut memang agamanya Kristen sejak lama. Pak Slamet memberanikan diri untuk meminjam Alkitabnya. Yang membuat tersinggung Pak Slamet diberitahu berkali-kali supaya kalau meminjam harus dikembalikan waktu pagi. Jadi boleh pinjam namun hanya siang saja. Karena katanya untuk mezbah keluarga. Namanya orang pinjam barang yang tentu harus disanggupi. Jadi setiap sore mengambil dan malamnya dibaca Alkitab tadi. Ia mencoba mengosongkan pikirannya supaya bisa memahami apa yang dibacanya. Pak Slamet mau jujur karena dia punya tujuan bahwa dengan modal laku tersebut untuk memasuki dunia akhirat nanti. Hampir tiap hari memang bolak-balik ke tetangga untuk meminjam.
Ringkas cerita pak Slamet menemukan jalan keselamatan, dan tidak lain adalah Tuhan Yesus. ajaran agama Kristen yang menyejukkan jiwanya. (Slamet, Sukorejo, Cilacap)