SEMANGAT, SEMANGAT DAN SEMANGAT

SEMANGAT, SEMANGAT DAN SEMANGAT
SEMANGAT, SEMANGAT DAN SEMANGAT

Mendapatkan kesempatan untuk bisa bertemu dan  menikmati kebersamaan dengan para hamba Tuhan yang melayani di pelosok pedesaan di sekitar wilayah Kediri menjadi kesukaan tersendiri bagi Tim PID. Kebanyakan mereka melayani dalam perintisan jemaat. Betapa tidak, dengan bertemu dengan mereka kami bisa menangkap berbagai pergumulan dan tantangan yang dihadapi mereka yang melayani di daerah yang jauh dari keramaian. Pertemuan sendiri diadakan di Desa Betet, Kecamatan Pesantren, Kediri, Jawa Timur.

Seperti pada setiap temu para hamba Tuhan yang melayani di pelosok desa hampir mirip-mirip memiliki ciri pergumulan tersendiri. Selain berbagai tantangan yang datang terhadap pelayanan itu sendiri seperti tantangan dari masyarakat dalam mendirian tempat ibadah sebagai tantangan dari luar tapi juga hal lainnya adalah tantangan dari dalam dalam banyak bentuk seperti hamba Tuhan harus bertahan hidup atau masalah kebutuhan keseharian.

Tentu hal ini dikarenakan ekonomi jemaat yang juga memiliki keterbatasan ekonominya. Jemaat lebih banyak sebagai buruh tani, tukang becak, pemulung, buruh pabrik . Sehingga dapat dimaklumi bila sokongan mereka terhadap gereja juga terbatas. Belum lagi hamba Tuhan sendiri juga harus berjuang untuk menghidupi diri dan keluarganya yang terkadang sambal bekerja.

Menariknya, dari kisah mereka dan semangat mereka dapat ditangkap bahwa mereka tetap memiliki semangat untuk melayani Tuhan dan tidak menyesal melayani Tuhan. Sebaliknya mereka terus semangat dan semangat untuk mengabdikan dirinya melayani Sang Raja itu. Bila menyorot lebih dekat lagi bagaimana pergumulan para hamba Tuhan perintis pelayanan di pedesaan tersebut, maka kita bisa menangkap banyak kesaksian yang sangat menguatkan iman dan pasti akan menjadi berkat bagi para hamba Tuhan lainnya.

Terkadang ada beberapa yang datang dan berjanji akan menolong dengan berbagai bantuan, namun terkadang mereka hanya sampai kepada Tindakan menunggu. Dan apa yang pernah dijanjikan ternyata tidak ada tindak lanjutnya. Begitu juga ada orang yang akan memberikan beasiswa anaknya untuk Pendidikan namun tidak juga menjadi kenyataan.

 Pelajaran penting yang bisa ditangkap dari apa yang disampaikan oleh para hamba Tuhan melalui kesaksian mereka. Kesimpulan yang bisa ditangkap yaitu, dalam melayani Tuhan tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain berserah dan mengandalkan Tuhan dalam menghadapi semua tantangan dan rintangan tersebut dan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Mereka bisa bertahan dari semua halangan yang mereka hadapi hanya karena berserah kepada kuat kuasaNya saja. Karena dari situlah ternyata kunci mereka tetap bersemangat melayani Tuhan. Tentu saja semangat itu juga terbangun karena mengingat panggilan yang sudah diterima mereka untuk melayani Dia, maka panggilan itu juga yang menjadi kekuatan mereka terus melakukan tanggung jawab yang mereka emban.

Pendeta Suwarno dari PID juga menyampaikan firman Tuhan yang menyitir Kitab Galatia 5:1, 13 yang berbicara mengenai kemerdekaan Kristen yang seharusnya disadari oleh semua orang percaya. Karena dengan menyadari kemerdekaan di dalam kristus yang diterima oleh umatNya itu akan memberikan keteguhan dan semangat untuk melayani.

Dalam kesempatan tersebut juga seperti di beberapa tempat lainnya di mana banyak para hamba Tuhan pedesaan dan perintis pelayanan, PID berbagai dengan sembako serta dana untuk sekedar menyokong mereka. Tentu hal ini tidak sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan untuk melayani di Tengah-Tengah berbagai halangan dan hambatan. Kami belajar bagaimana semangat itu terus dinyalakan, supaya kami juga mempunya semangat yang sama untuk memuliakan Dia.